Pertama Kalinya Kunjungan ke Dokter Obgyn di RS Permata Depok
Sebelum mengetahui hamil, saya lebih dulu datang ke dokter Obgyn (Kandungan) untuk melakukan pengecekan kesuburan karena saat itu memang sudah 1 tahun pasca menikah. Terlebih kami menjalani kehidupan awal pernikahan dengan kondisi Long Distance Marriage (LDM), tentu kami perlu merencanakan kehamilan dengan baik karena intensitas pertemuan yang selalu singkat.
RS Permata Depok merupakan Rumah Sakit yang saya pilih karena lokasinya yang tidak jauh dari rumah, selain itu karena saya belum pernah melakukan pemeriksaan di RS tsb sehingga saya ingin mencobanya terlebih dahulu. Berbekal pengetahuan dari google saya sudah mengantongi nama dr Obgyn yang saya ingin tuju, yaitu dr Nurhasanah Puji Lestari Sp. OG. Alasan saya memilih dr Puji karena saya membaca review-review yang cukup baik dan memang saya mencari dr Obgyn perempuan.
dr. Nurhasanah Puji Lestari, Sp.OG adalah seorang Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan yang aktif melayani pasien di RSIA Brawijaya Antasari, RS Permata Depok, dan RS Puri Cinere. dr. Nurhasanah Puji Lestari mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Padjadjaran, Bandung. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). (Di kutip dari webiste Halodoc: https://www.halodoc.com/cari-dokter/nama/dr-nurhasanah-puji-lestari-sp-og)
Pada kunjungan tsb, karena sudah beberapa kali membaca artikel dan mengikuti Live Instagram dengan Obgyn (dhi. dr Yassin Bintang @yassinbintang terimakasih ilmu onlinenya! ) saya datang dengan kondisi tepat yaitu pada periode menstruasi hari ke 2–5 hari sehingga saat itu langsung dilakukan pengecekan menggunakan USG TransV.
Kesan pertama cukup baik, dokter menginformasikan hasil bahwa sel telur saya dan kondisi rahim normal. Diagnosanya memang karena LDM sehingga periode pembuahan kurang tepat dan kondisi suami juga harus diperhatikan karena mempengaruhi kualitas sperma yang diberikan.
Beberapa tips yang saya dapatkan saat konsultasi pertama terkait Fertilistas:
- Perhitungan masa subur penting, siklus dan lama haid adalah informasi awal yang dibutuhkan dokter sehingga perlu dilakukan perhitungan periode Menstruasi dengan Teratur (bisa menggunakan Aplikasi Penunjang yang bisa di jumpai di AppStore/ PlayStore secara Free, saya menggunakan My Calendar). Fyi. aplikasi ini cukup lengkap bahkan bisa menyajikan dokumen untuk keperluan Pemeriksaan Dokter.
2. Suami menyumbang 40% pada kasus infertilitas sehingga pengecekan kualitas sperma pada suami juga berperan penting. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas sperma tsb. Pada kasus LDM seperti saya, sebelum pengecekan kualitas sperma, dokter Puji mengarahkan kami untuk melakukan pembuahan alami yaitu dengan memberikan jeda HB 2–3 hari sekali secara teratur di masa subur untuk menghasilkan kualitas sperma yang optimal. Jika cara tsb belum membuahkan hasil, baru dokter menyarankan untuk melakukan pengecekan kualitas sperma pada suami.
3. Vitamin dan Konsumsi makanan sehat diperlukan, khususnya yang mengandung Asam Folat (saat itu saya diberikan resep Ovacare untuk istri dan Oligocare untuk suami, selain dua merk ini saya rasa banyak sekali merk lain dipasaran sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter).
Dokter Puji memberikan informasi dengan jelas dan menyarankan untuk pembuahan alami dulu (tentunya dengan konsumsi vitamin). Hal itu membuat saya cukup lega karena tidak ada kondisi yang dikhawatirkan dan dokter memberikan sugesti positif dan optimis sehingga memberikan semangat buat saya “ini kamu gapapa kok cuma jarang ketemu aja,” katanya. Setelah merespkan vitamin, dokter Puji menyarankan saya datang lagi pada saat masa subur untuk mengukur diameter dan jumlah sel telur yang siap dibuahi (tapi ini sifatnya opsional).
Sebagai informasi, saya cantumkan informasi biaya pada saat pengecekan di RS Permata Depok (Maret 2021):
Non Farmasi
Biaya Dokter Spesialis Rp. 280.000,-
Pendaftaran Pasien Rp. 25.000,-
USG Transvaginal dengan Print Rp. 243.000,-
Farmasi
1.Ovacare 30 Tab Rp. 318.000,-
2. Oligocare 20 Tab Rp. 212.000,-
(Biaya tsb berdasarkan pengalaman pribadi pengecekan pada bulan Maret 2021, harga bisa berubah sewaktu-waktu)
Pengecekan fertilitas memang lumayan menguras kantong terlebih karena tidak di cover asuransi (hehe), tapi gambaran tsb juga berlaku untuk biaya kontrol kehamilan karena tahapannya sama (mungkin yang membedakannya dari USG TransV atau 2D/3D/4D dan juga biaya farmasinya). Terkait harga juga memang akan berbeda untuk rumah sakit atau klinik lainnya, mahal atau murahnya relatif tergantung pendapatan masing-masing ya.
Saran saya jika memang mau melakukan pengecekan fertilitas selain ke RS juga bisa dilakukan di Klinik, karena ternyata di Depok juga banyak Klinik Kandungan dan Kebidanan yang bagus dan menunjang untuk pemeriksaan bahkan pemeriksaan Lab contohnya Ovarya Klinik, Klinik Kita Depok dll (sayang dapet informasinya telat banget setelah hamil). Selain itu, pemilihan dokter yang tepat juga penting, karena kembali lagi dokter itu ya cocok-cocokan karena bisa jadi cocok sama orang lain belum tentu, sama dengan kita. Syukur jika dapet dokter yang cocok, kita bisa meneruskan sampai tahap pemeriksaan kehamilan nanti.
Sekian informasinya, semoga membantu!